Cara Pria Mengatasi Patah Hati

Pernah tahu bagaimana kakak laki-laki atau teman laki-laki kalau sedang patah hati? Saat diputuskan, mereka merasakan sakit yang sama dengan kita. Hanya saja, mereka berusaha menutupinya dengan melakukan berbagai aktivitas. Dari mengurung diri di kamar (sambil tidur, menangis, tidur lagi, menangis lagi) hingga traveling ke luar kota atau luar negeri.

Pria sebenarnya juga membutuhkan dukungan emosional, tetapi mereka enggan melakukannya. Mereka tak terbiasa mengekspresikan perasaan, oleh karena itu ketahuan sedang patah hati juga tak disukainya. Mereka justru menghindari percakapan mengenai apa yang salah atau siapa yang benar. Beda dengan kita yang justru ingin membahasnya terus-menerus.

Sepuluh cara berikut ini hanya aktivitas rata-rata yang dipilih pria, karena setiap orang tentunya memiliki kepribadian yang unik dan mempunyai cara berbeda dalam mengatasi sakit hati. Intinya sih, mengalihkan pikiran dari kenangan lama yang menyakitkan.

Ngumpul bersama teman-temannya. Biasalah, seperti Anda juga, pria berusaha melupakan masalahnya dengan berkumpul dengan orang-orang yang tidak akan membahas soal putus lagi. Momen ini tidak mereka untuk curhat mengenai masalah putus cinta, atau sakitnya ditinggalkan kekasih, melainkan untuk mengalihkan pikirannya saja.

Minum alkohol. Banyak orang yang menderita patah hati lalu melarikan diri ke alkohol. Bagi kebanyakan pria, di luar kebutuhan mereka untuk meredam rasa sakit itu, alkohol juga bagaikan "obat bius" yang alami. Dalam pengaruh alkohol, mereka jadi mampu membuka dirinya, dan mengungkapkan perasaannya. Membiarkan orang lain tahu perasaannya tak akan dilakukan pria saat pikirannya jernih.

Mulai mencari kekasih baru. Salah satu cara untuk segera melupakan mantan adalah berhubungan dengan wanita yang baru. Mereka mulai flirting lagi, mengajak jalan, atau sekadar ngobrol santai untuk menghapus memori tentang mantan.

Party hard. Ini juga menjadi cara umum untuk mengatasi patah hati. Musik yang keras, suasana kelab yang padat, dan energi yang dihasilkan, dapat membuat pria jadi mati rasa. Tidak semua pria melarikan diri dengan dugem, tapi bila mereka memilih cara ini, mereka tak mau tanggung-tanggung. Siapa tahu di sana mereka juga ketemu kenalan baru.

Bekerja lebih keras. Keabnyakan pria di atas 30 tahun berusaha mengatasi putus cinta dengan bekerja lebih keras. Pekerjaan menjadi cara untuk menjauhkan diri dari kenangan yang menyakitkan. Itu sebabnya banyak seni kreatif seringkali dihasilkan ketika pelakunya tengah patah hati.

Makan. Nah, ini berbahaya. Memanjakan diri dengan junk food memang menyenangkan, tapi efeknya di kemudian hari bisa berkepanjangan. Makan menjadi cara pria untuk meredam kekesalan atau kesedihan yang menguasai dirinya. Makan juga menjadi aktivitas untuk membantu diri tetap "sibuk", sekaligus menghentikan pikiran buruk yang tidak habis-habisnya.

Nonton TV. Mereka berusaha mengosongkan pikiran dengan menonton acara-acara di TV. Biasanya yang ditonton adalah acara yang tak mungkin disaksikan dengan kekasih, seperti pertandingan bola, tinju, atau film-film konyol dengan tokoh-tokoh perempuan berpakaian seksi.

Berolahraga. Boleh dibilang, ini salah satu cara terbaik untuk melupakan sakit hati. Pria seringkali bermain basket, nge-gym, atau olahraga permainan yang lain, untuk memuntahkan kekesalan yang memuncak. Rasa sakit yang didapat ketika latihan beban digunakan untuk menggantikan memori yang menyebalkan.

Traveling. Ini makna sesungguhnya dari melarikan diri. Sebagian pria memilih untuk cuti dan mengepak barangnya untuk bertualang sendirian. Entah itu dengan tempat tujuan yang jauh atau dekat, yang pasti aktivitas ini dilakukan untuk membantu mengisi pikiran dengan hal-hal yang menyenangkan. Bertemu orang-orang yang baru akan menjadi bonusnya.

Browsing internet. Berkelana di dunia maya juga menjadi cara asyik untuk mengalihkan pikiran. Ketika sendiri, ia bisa memuaskan diri untuk bermain game online, chatting, membaca-baca berita yang asyik, atau mencari benda-benda yang diperlukan untuk hobinya. Tentu, nonton film porno tak perlu dibahas lagi.